Saturday, October 30, 2010

PWM Ingin Jalin Kerjasama Studi Formulasi dengan China

suarasurabaya.net| Setelah 9 hari berada di China dan berkunjung ke sejumlah masjid, makam, dan museum Islam, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur merasa perlu menjalin kerjasama studi formulasi dengan China.

”Kita jadi tahu Islam di China bukan islam aktual. Islam di china hanya sejarah. Jejak-jejak yang ditunjukkan itu jejak masa lalu, dan tidak terlalu tidak nyata di jaman sekarang ini. Semua yang berkaitan dengan jejak Islam dikomersialkan yang dikemas dengan wisata religi, dan dijadikan komoditas ekonomi. Seperti makam SAAD BIN ABI WAQQASH, sahabat Nabi Muhammad di Quanzhou. Begitu juga sejumlah masjid yang aktual di Yinchuan, dan Xian dijadikan salah satu ikon pariwisata,” kata NADJIB HAMID, MSi, Sekretaris PW Muhammadiyah Jawa Timur pada suarasurabaya.net, di sela kunjungannya ke China, 18-26 Oktober 2010.

”Tantangan kita, untuk mengaktualkan Islam di sini (China—Red). Sehingga Islam di China tidak hanyasebagai sejarah, hanya peninggalan masa lalu semata. Greget beragama relegius tidak tampak. Selanjutnya kami ingin menjalin hubungan kerjasama studi formulasi seperti pertukaran pelajar. Juga pengiriman mubaliq ke China. Karena ini antar negara harus ada political will," kata NADJIB HABID.

"Kalau Muhammadiyah sendiri memberi kesempatan kalau orang China belajar di lembaga pendidikan kami. Seperti di Universitas Muhammadiyah (Unmuh), juga di Pesantren Ma'had Ali Umar bin Khathab yang kampusnya di Gunung Anyar Surabaya yang pengelolaanya dengan Unmuh Sidoarjo. Barangkali ini bisa jadi pintu awal untuk menjalin kerjasama dan ini tidak dipungut biaya karena kerjasama dengan Yayasan Amal Muslim Asia (Assosiation Muslim Charity Foundation / AMCF),” paparnya.

Kata NADJIB HAMID, Muhammadiyah sudah membuka lebar-lebar kerjasama pendidikan yang selama juga sudah terjalin dengan AMCF itu. Muhammadiyah sudah bisa melakukan, namun terkait kebijakan dari pemerintah, kita hanya bisa menyampaikan saran dan masukan saja. ”Serius nggak pemerintah pemerintah melakukan itu, harusnya dipermudah jalan menuju sana, untuk jalinan kerjasama ini,” harapnya.

China Muslim Tour digelar kerjasama Yayasan Bhakti Persatuan, Perhimpunan Pengusaha Indonesia Tionghoa Cabang Jawa Timur, Yayasan Fuu Djing, dan Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya selain ke tempat wiasat umum juga ke wisata religi. Diantara kota yang dikunjungi obyek wisatanya di Shanghai, Yinchuan, Xian, Quanzhou, dan Xiamen.

Peserta dari PW Muhammadiyah Jatim yang dikirim mengikuti China Muslim Tour selain NADJIB HAMID juga MUHAMMAD SAAD IBRAHIM Wakil Ketua PW Muhammadiyah (PWM) Jatim, ABU SUFYAN Rektor Unmuh Sidoarjo yang juga Ketua Majelis Tabligh PWM Jatim, MUHAMMAD BUDI PAHLAWAN Wakil Ketua Majelis Wakaf, SITI DALILAH CANDRAWATI Wakil Ketua PW Aisyiyah, CHUSNUL CHOLIQ Staf Sekretariat, dan MUHAMMAD KHOLID AS Redaktur Pelaksana Majalah Matan.(ipg)

Teks Foto:
1. Peserta China Muslim Tour dari PW Muhammadiyah berfoto dengan latar belakang masjid di komplek Museum Islam di Yinchuan.
2. NADJIB HAMID di Yinchuan, China.
3. Peserta China Muslim Tour foto bareng dengan calon jamaah haji dari Yinchuan di depan komplek Masjid Najiahu.
Foto: IPING suarasurabaya.net

Sumber:
Suara Surabaya
kelanakota dot suarasurabaya dot net /?id=1a77e2a581753ee0aebfdd0f4a98c055201084205

No comments:

Post a Comment