Ketika Islamophobia meletup di tingkat global sebagai akibat dari terorisme, Muhammadiyah mengambil peran akfif untuk mengampanyekan Islam damai ke seluruh dunia. Selain dipercaya sebagai mediator konflik di Thai land Selatan dan Filipina Selatan. Muhammadiyah juga tak lelah menebar pecan perdamaian ke seluruh penjuru dunia.
Bersamaan dengan pelaksanaan Muktamar Muhammadiyah ke-46, Muhammadiyah kembali menyelenggarakan forum untuk merangkai kesepahaman masyarakat internasional. Bekerjasama dengan Cheng Ho Multi Culture Trust dan Center For Dialogue and Cooperation Among Civilization (CDCC), Muhammadiyah menj adi tears rumah World Peace Forum (WPF) ke-3 selama tiga hari, (3016 -2/7). Selain Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, acara ini juga langsung dihadiri Presiden Cheng Ho Multi Culture Trust, Tan Sri Lee Kim Yew.
Tidak jauh beda dengan penyelenggaraan WPF dua kali sebelumnya, terra yang diangkat kah ini tetap perdamai¬an, yang dibingkai dalam 'Pendidikan Perdamaian: Mengembangkan Strategi Kebijakan dan Jaringan'. Menurut Din Syamsuddin, WPF serf ketiga ini sebagai bentuk pengembangan dialog terbuka tentang masalah-masalah perdamaian dunia yang melibatkan para pemimpin politik. pengambil kebijakan, cendikiawan, praktisi media. pendidik, dan aktivis perdamaian dari berbagai penjuru dunia. "WPF 3 sebagai bentuk komitmen, peran serta dan tanggung jawab Muhammadiyah dalam mencipta¬kan tata dunia yang damai," jelasnya.
Tidak hanya tokoh agama, WPF juga dihadiri oleh tokoh politik, tokoh ekonomi, pendidikan dan media. Turut hadir sebagai narasumber yaitu Mohammad Khatami (Mantan Presiden Iran), Dr Surin Pitsuwan (Sekretaris Jenderal ASEAN), Muhammad. hmed Al-Sharif (Libya), Queen Noor (Yordania) dantokoh-tokoh dunia lain. Mantan Perdana Menteri Timor Leste Mari Alkatiri pun hadir di hari kedua sebagai peserta.
Menurut Ketua Panitia Pelaksana, DR Abdul Mu'ti MED, ada empat tujuan yang ingin dicapai dalam pertemuan ini. Pertama, mengembangkan dialog terbuka tentang masalah-masalah perdamaian dunia yang melibatkan para pemimpin politik, pengambil kebijakan, cendekiawan, praktisi media, pendidik, dan aktivis perdamaian dari berbagai penjuru dunia. Kedua, merumuskan pengejawantahan konsep One Humanity, One Destiny, One Responsibility sebagai filosofi dasar pendidikan perdamaian.
Tujuan ketiga adalah menggali dan memperkuat gagasan-gagasan tentang pendidikan perdamaian melalui aktualisasi, kontekstualisasi, dan pengembangan pengalaman-pengalaman sukses pendidikan perdamaian yang telah dilakukan oleh organisasi-organisasi atau lembaga-lembaga di berbagai kawasan dunia. "Terakhir, memperkuat kerja sama di antara para aktivis, lembaga, dan organisasi yang bergerak dalam bidang pendidikan serta perdamaian," papar pria yang dipercaya sebagai Sekretaris PP Muhammadiyah 2010-2015 tersebut.
Din mengungkapkan, WPF merupakan ajang tukar pikiran terhadap upaya merealisasikan pendidikan perdamaian dan penanggulangan kerusakan kerusakan global yang bersifat akumulatif . Ia menambahkan, WPF merupakan upaya Muhammadiyah memperluas jaringan yang lugs di dunia yang sudah tercipta sejak WPF pertama tahun 2006. "Muhammadiyah sebagai gerakan pendidikan nasional juga sring diundang ke negara lain. Muhammadiyah memiliki wawasan perdamaian, karena Islam mengajarkan perdamaian" tutur Din.
Sementara Presiden Cheng Ho Multi Culture Education Trust, Tan Sri Lee Kim Yew, WPF adalah forum yang sangat strategic dalam upaya menciptakan perdamaian. Sebab, tambahnya, seluruh bangsa di dunia dihadapkan pada kondisi yang hampir sama: kekerasan dalam berbagai tingkatan mulai dari keluarga. teroris, dan kekerasan dari alam. "Dunia dalam kondisi sakit. Jika manusia sakit. maka sudah ada dokter yang siap menyembuhkan. Tetapi apabila dunia sakit akibat kekerasan, maka satu-satunya obat yang tepat adalah pendidikan, yaitu pendidikan perdamaian," katanya.
Dialog dan kerjasama memang harus dipentingkan dan dipromosikan. Masa depan umat manusia digantungkan pada kerjasama antarperadaban yang saling memahami dan menghormati di atas prinsip-prinsip keadilan. Inilah lahan dakwah yang harus disemaikan oleh Muhammadiyah.
Menegakkan dan Menjunjung Tinggi Agama Islam terwujud Masyarakat Islam yang Sebenar-benarnya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment