REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur (Jatim), Harun, mengatakan bahwa tak ada edaran khusus yang dikeluarkannya terkait perbedaan pelaksanaan Idul Adha 1431 Hijriah. Karena Muhammadiyah dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) melaksanakan shalat Idul Adha pada Selasa (16/11), sedangkan pemerintah dan Nahdlatul Ulama (NU) pada Rabu (17/11).
Harun menegaskan, permasalahan yang muncul adalah jika guru maupun siswa melaksanakan shalat Idul Adha, besok. Karena jam kerja maupun sekolah masih aktif. Untuk yang merayakan Rabu, ungkapnya, tak ada masalah sebab oleh pemerintah ditetapkan menjadi hari libur.
Mantan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim tersebut menyebut bahwa otonomi pendidikan membuat pihaknya tak bisa mengintervensi kepala sekolah untuk memberikan dispensasi khusus jika ada guru maupun siswa yang akan menjalankan shalat Idul Adha, tak mengikuti ketetapan pemerintah.
"Saya serahkan kepada setiap kepala sekolah untuk membuat kebijakan sendiri. Biar mereka yang mengatur guru maupun siswa yang merayakan lebaran Hari Besar besok," terang Harun kepada Republika via telepon seluler, Senin (15/11).
Meski begitu, Harun mengingatkan bahwa setiap Kepala Dindik kabupaten/kota bisa memerintahkan setiap kepala sekolah sesuai dengan himbauan Gubernur Jatim Soekarwo. Dalam pernyataannya, Soekarwo meminta kepala dinas maupun kepala sekolah untuk memberikan kelonggaran kepada para PNS maupun guru dan siswa yang besok melaksanakan shalat Idul besok agar bisa masuk sekitar pukul 09.30.
"Kepala sekolah harus memaklumi jika ada guru dan siswa yang datang agak siang sebab memilih shalat besok. Itu sudah sesuai dengan himbauan Gubernur," ujar Harun.
Terpisah, Sekretaris Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Jatim Nadjib Hamid meminta agar pemerintah provinsi mau memberikan dispensasi bagi warga Muhammadiyah yang akan melaksanakan shalat Idul Adha. "Kami meminta Gubernur agar warga Muhammadiyah bisa masuk kerja maupun sekolah agak siang sebab harus melaksanakan shalat terlebih dulu sebelum menunaikan kewajibannya," kata Nadjib.
Sumber:
Republika Online
www dot republika dot co dot id /berita/breaking-news/nusantara/10/11/15/146781-guru-dan-siswa-di-jatim-diberi-kelonggaran-tunaikan-sholat-idul-adha
Menegakkan dan Menjunjung Tinggi Agama Islam terwujud Masyarakat Islam yang Sebenar-benarnya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment