Surabaya - Pengurus Wilayah (PW) Muhammadiyah Jawa Timur legowo dengan keputusan Gubernur Jatim yang hanya memberikan izin datang terlambat pada saat hari Raya Idul Adha, 16 November 2010. Namun, keputusan tersebut sebaiknya diberikan secara tertulis.
"Alhamdulillah kalau begitu. Yang penting orang dalam beribadah bisa khusyuk, tidak grusa grusu dan pekerjaan tetap bisa dilakukan serta tidak terbengkelai," kata Sekretaris PW Muhamammadiyah Jatim, Nadjib Hamid, saat dihubungi detiksurabaya.com, Jumat (12/11/2010).
Nadjib berharap, izin datang terlambat yang diberikan oleh Gubernur Jatim, Soekarwo, lebih dari 1 jam. "Ya kalau masih mungkin bisa ditunda 1-2 jam untuk masuk kerjanya," harapnya.
Tidak hanya itu, kata Nadjib juga meminta kepada Gubernur Jatim agar menuangkan keputusan memberikan izin masuk terlambat bagi PNS yang merayakan Idul Adha pada Selasa, 16 November 2010, lebih cepat satu hari dari keputusan pemerintah.
Alasannya, pihaknya mengajukan perihal tersebut dalam bentuk surat tertulis dengan dengan nomor 1500/11.0/A/2010 tertanggal 11 November 2010. "Kami harap ada keputusan tertulis. Karena kita menyampaikan usulan itu dalam bentuk tertulis yang kita kirim tadi pagi sekitar pukul 10.30 WIB," pungkasnya.
Sumber:
Detik Surabaya
surabaya dot detik dot com /read/2010/11/12/145219/1493051/466/pw-muhammadiyah-jatim-legowo-tidak-diberi-izin-libur-idul-adha
Menegakkan dan Menjunjung Tinggi Agama Islam terwujud Masyarakat Islam yang Sebenar-benarnya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment