Surabaya - Gubernur Jatim, Soekarwo tidak akan memberikan izin libur bagi warga Muhammadiyah yang merayakan hari Raya Idul Adha 1431 H pada tanggal 16 November 2010, lebih cepat dari keputusan pemerintah. Gubernur hanya akan memberikan izin terlambat.
"Kalau mau Salat Id silahkan. Dan datang terlambat asal ada izin. Kalau libur tidak bisa," katanya kepada wartawan di Gedung Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Jumat (12/11/2010).
Meski begitu, mantan Sekdaprov ini juga mengaku tidak keberatan jika warga Muhammadiyah merayakan Idul Adha sehari lebih cepat dari pemerintah.
Soekarwo, memaklumi adanya permintaan izin dari Pengurus Wilayah Muhammadiyah Jatim. Menurutnya, izin tersebut bersifat personal bukan kelembagaan.
"Izin itu kan bersifat personal, jadi meski Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim minta izin ke gubernur tidak bisa. Sama halnya siswa sekolah yang akan minta izin ya harus secara personal," jelasnya.
Pakde Karwo -sapaan akrab Soekarwo-, menambahkan, pihaknya akan memberikan izin terlambat masuk kerja bagi PNS yang merayakan hari Raya Idul Adha dengan catatan benar-benar mengikuti salat Id.
"Sholat Idhul Adha dulu silahkan, setelah itu masuk kerja lagi. Dengan catatan izinnya
memang benar Sholat Id," pungkasnya. (bdh/bdh)
Sumber:
Detik Surabaya
surabaya detik com /read/2010/11/12/140459/1493004/466/warga-muhammadiyah-di-jatim-tidak-diberikan-izin-libur-idul-adha
Menegakkan dan Menjunjung Tinggi Agama Islam terwujud Masyarakat Islam yang Sebenar-benarnya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment