Surabaya - Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur meminta kepada pemerintah provinsi untuk meliburkan hari Selasa (16/11), atau bersamaan dengan perayaan Idul Adha versi Muhammadiyah.
Sekretaris PWM Jatim Nadjib Hamid di Surabaya, Jumat, mengartakan, pihaknya akan menemui Gubernur Jatim Soekarwo untuk meliburkan hari Selasa, dan memberikan kesempatan kepada warganya shalat id.
"Kami berharap gubernur bisa memberikan kesempatan itu. Dengan demikian, warga bisa tenang menjalankan shalat id dan tidak dikejar-kejar jam waktu masuk kantor," ujarnya di Surabaya, Jumat.
Hanya saja, kata dia, jika Gubernur tak memberikan izin, pihaknya berharap agar jam kantor, khususnya pegawai negeri sipil (PNS), bisa dimundurkan.
"Ya minimal satu jam dari hari biasanya. Tapi, agar tidak merugikan pekerjaan, saat pulang kantor juga diundur satu jam. Jadi istilahnya, jam kerja dimundurkan satu jam, baik masuk maupun pulang," tutur pria yang juga anggota KPU Jatim tersebut.
Di samping itu, pihaknya juga meminta kepada panitia shalat id untuk bisa lebih menggelar shalat lebih pagi dan khotbah atau ceramahnya dipersingkat.
Harapannya, lanjut dia, bisa memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk bekerja karena tidak mendapatkan jam libur. Selain itu, para siswa yang bersekolah di negeri bisa bersekolah seperti hari biasanya.
"Kalau penyembelihan hewan kurban kan bisa dilakukan besoknya, atau lusa. Sebab dalam Islam diperbolehkan menyembelih hewan kurban pada Hari Tasyrik, atau tiga hari setelah hari raya,"paparnya.
Untuk Idul Adha tahun ini, Muhammadiyah dan pemerintah menetapkan waktu yang berbeda. Jika Muhammadiyah sudah memastikan Idul Adha jatuh pada Selasa (16/11), maka pemerintah menetapkannya pada Rabu (17/11).
Sumber:
Antara Jatim
www dot antarajatim dot com /lihat/berita/47963/muhammadiyah-jatim-minta-pemerintah-liburkan-selasa
Menegakkan dan Menjunjung Tinggi Agama Islam terwujud Masyarakat Islam yang Sebenar-benarnya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment