Pengasuh: dr. M. Asro Abdih Y
Kepala Instalasi Rawat Jalan RSM Lamongan
Dokter, saya punya Bapak berusia 70 tahun yang akhir-akhir ini sering mengeluh kencing tersendat (tidak lancar) dan keluarnya hanya sedikit-sedikit. Setelah dibawa ke klinik terdekat dan diperiksa, Bapak diarahkan ke dokter bedah. Oleh dokter bedah, Bapak divonis menderita pros-tat dan harus dioperasi. Apakahjalan satu-satunya itu memang harus operasi? Mohon penjelasannya dan terimakasih
Mahfudin, Nganjuk
Berdasarkan cerita Anda, sangat mungkin yang diderita Bapak Anda adalah pembesaran kelenjar prostat jinak. Dalam bidang kedokteran, kondisi ini disebut BPH (Benign Prostatic Hyperplasia). Kelenjar prostat yangrinembesar bisa membuntu saluran kencing sehingga menimbulkan gejala dan tanda seperti yang dialami oleh Bapak Anda.
Apakah satu-satunya jalan keluar untuk penderita BPH itu hams operasi ? Tergantung dari derajat keparahan penyakitnya. Pilihan terapi dapat berupa observasi rutin (watchfull waiting), terapi medis (pemberian obat-obatan), tindakan invasif minimal (tindakan dengan perlukaan terhadap jaringan yang minimal), terapi laser, dan operasi terbuka.
Tindakan invasif minimal dengan reseksi (pemotongan) kelenjar prostat melalui alat yang dimasukkan ke dalam saluran kencing disertai tuntunan monitor. Tindakan yang dikenal dengan TURP (Transurethral Resection of the Prostate) ini sampai sekarang masih menjadi terapi standar yang banyak dilakukan di dunia, termasuk di Indonesia. Banyak keuntungan dari TURP bila dibandingkan dengan operasi/pembedahan terbuka, di antaranya adalah risiko perdarahan yang minimal karena tidak ada irisan atau perlukaan jaringan yang luas serta masa rawat inap di rumah sakit yang lebih singkat.
Menegakkan dan Menjunjung Tinggi Agama Islam terwujud Masyarakat Islam yang Sebenar-benarnya.
No comments:
Post a Comment