Wednesday, March 9, 2011

The Real Akademi Kebidanan

Akbid 'Siti Khodijah' Muhammadiyah Sidoarjo

Menjamurnya lembaga Akademi Kebidanan di Jatim tak membuat gentar Akbid Siti Khodijah untuk terus me­natap ke depan. Para pengelola berani bertaruh, bisa Iebih baik dari yang abal-abal.

Wajah Melina tampak serius, bola matanya tak beranjak ke manapun Tangannya menari lembut, membaluti selimut si boneka bayi telanjang. Layaknya bayi betulan, Melina memperlakukan boneka bayi itu dengan penuh hati-hati. "Akhimya selesai juga," ekspresi kepuasan Melina yang pagi itu telah menyelesaikan ujian praktik Akbid) Siti Khodijah Muhammadiyah Sidoarjo.

Praktik yang dilakukan Melina dan teman-teman sekelas semester IV, itu adalah praktik tahap ke-II bemama Praktik Asuhan Normal. Praktik ini menuntut kecakapan dalam memberi perawatan ibu hamil, kelahiran, hingga perawatan bayi yang normal. "Perawatan pada pasien beresiko ada di praktik ke-III dan IV. Praktik Patologis, namanya," tutur dr Zainul Arifin MKes, direktur Akbid.

Di Akbid yang beralamat di JI Raya Rame Pilang 4 Wo­noayu-Sidoarjo, ini model pengajarannya tidak seperti lem­baga pendidikan umumnya yang terlalu banyak teori di dalam kelas. Di Akbid ini, mahasiswa menghadapi pelajaran teori di kelas hanya 40 persen, selebihnya adalah praktik langsung. Dan lagi, yang tidak biasa dan praktik di Akbid ini adalah menggunakan pasien sungguhan untuk pemeriksaan dan pe­rawatan ibu hamil Sedang untuk bayi, memang menggunakan boneka atau biasa disebut 'Phantom Bayi'. Tetapi, boneka yang didatangkan langsung dari Jepang, ini nyaris seperti aslinya dengan berat standar 3 kilogram.

"Bila disentuh, boneka ini sangat mendekati mirip dengan bayi. Mulai tangan, kaki, tubuh dan kepalanya, juga terasa ada ubun-ubunnya," terang Direktur. Praktik ini dituntut ke­disiplinan yang tinggi karena para mahasiswa hams memperagakan perawatan bayi mulai membersihkan, memotong pusar, mengukur panjang dan berat, hingga menggendong si bayi dengan benar. Meski dibentuk kelompok, mahasiswa tetap maju satu persatu di depan dosen penguji. "Tidak hanya tindakan, tapi juga bagaimana berkomunikasi luwes dengan pasien," terang Hani, dosen penguji menimpali.

Akbid yang berdiri sejak tahun 1968 itu kini memang bukan lagi satu-satunya sekolah kebidanan swasta di Jatim. Se­tidaknya sudah 34 Akbid swasta yang berdiri di Jatim. Namun. menjamumya Akbid di Jatim tak lantas membuat Amal Usaha Muhammadiyah di bidang Pendidikan Tinggi Kesehatan, ini kemudian kendur. "Justru ini merupakan tantangan kami untuk menjadi the real akademi kebidanan. Masyarakat bisa menilai mana Akbid yang baik dan mana yang abal-abal," terang pria asal Paciran Lamongan ini optimis.

Berlahan tapi pasti, kini Akbid Siti Khodijah sudah menjadi lembaga tinggi kesehatan yang diperhitungkan di Jatim. Dengan proses panjang dan konversi Sekolah Perawat Kesehatan menjadi Akbin, sekarang sudah dalam proses akre­ditasi dan Diknas. Akbid milik PWM Jatim ini memang terus berbenah untuk menjadi besar. "Dan siap menjadi lembaga pendidikan tinggi kesehatan yang mampu menghasilkan bidan profesional," tutur Direktur.

Menurut dr Zainul, mengelola akbid di zaman sekarang butuh kerja ekstra. Akbid yang memang sekolah setingkat D3, ini hams diprioritaskan pada skill dan profesionalisme. Tak heran jika Akbid Siti Khodijah tidak akan ikut­ikutan lembaga lain, menerima mahasiswa sebanyak-banyaknya. "Di lembaga kami kualitas lebih utama daripada kuantitas. Kami hanya menerima 150 mahasiswa perangkatan," katanya.

Bentuk keseriusan pengelola Akbid ini juga diwujudkan dengan pengadaan fasilitas sarana pembelajaran dan infra­struktur yang nyaman. Dengan gedung berlantai lima yang juga hotspot area, Akbid ini dilengkapi berbagai fasilitas untuk mahasiswa: asrama, perpusta­kaan, Lab Bahasa, Lab Komputer dan Lab Praktik Klinik Lengkap. "Asrama mahasiswa kami sediakan untuk meng­antisipasi mahasiswa yang hirrgga larut malam mengerjakan tugas-tugasnya," terang Direktur.

Untuk Laboratorium Praktik Klinik Lengkap ini, mahasiswa benar-benar di­manjakan dengan kelengkapan alat peraga berstandar internasional. Misalnya untuk lab bayi dan persalinan, alat-alatnya dida­tanglcan langsung dan Jepang. "Dengan fasilitas ini kami berharap mahasiswa cepat menguasai 120 SKS materi dengan tuntas," kata dr Zainul.

Selain itu, yang berani dari Akbid ini adalah menerima mahasiswa yang berlatar belakang bukan dari IPA. Dari IPS pun di­terima, asalkan memiliki kualifikasi lebih pada ilmu Biologi saat di SMA. Secara tek­nis rinciannya dibagi dua jalur perekrutan. Pertaina, jalur potensi kemampuan (JPK), yang terbagi dua: untuk lulusan SMA prodi IPA dan prodi IPS dengan ketentuan nilai raport semester genap kelas XI dan semester ganjil kelas XII mata pelajaran Bahasa Inggris, Matematika, dan Biologi minimal 7.

Kedua, jalur tes kemampuan (JTK), disediakan untuk mereka yang tidak memiliki kualifikasi pada JPK. Jadi, pendaftar hams mengikuti tes tulis ma­teri Matematika, Bahasa Inggris, dan IPA Terapan (Kimia, Biologi, Fisika). "Untuk tahun ajaran 2011-2012, ini kami membuka sampai 3 Gelombang. Sejak 17 januari hingga 30 juli 2011," papar Humas Akbid Ruli. Tidak terlupakan bagi yang berprestasi akan diberi beasiswa pendidi­kan, seperti beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) dan Bantuan Belajar Prestasi Mahasiswa (BBPM).

Dan yang terpenting, sebagai lem­baga Muhammadiyah, kedisiplinan pada soal ibadah tetap nomor satu. Di setiap jam waktu shalat, sekolah yang diisi `kaum hawa' ini diwajibkan untuk berjamaah. Pembiasaan berjamaah ini sebagai bentuk penggemblengan nurani. "Sebab dalam jamaah, mahasiswa akan terpupuk nilai solidaritasnya," pungkas ayah dua anak ini.

3 comments:

  1. bisa di infokan untuk penerimaan mahasiswa baru T/A 2014/2015

    ReplyDelete
  2. assalamualaikum..
    saya ingin masuk akbid siti khodijah ini,
    tetapi masalahnya,saya sedang ada di Medan,sedang mengurus berkas-berkas yang hendak dibawa kesana sebagai persyaratan.
    tanggal 6 agustus 2014,
    sebelumnya saya juga sudah di daftarin sama pakde saya,tetapi administratornya bilang bahwa harus saya harus ikut,jadi saya mencoba mendaftar melalui e-mail dn persyaratannya belum tuntas,pakde saya juga sudah daftar saya secara tertulis dg administratornya,tetapi saya takut saat saya datang ke akbid siti khodijah sudah penutupan maba tahun ini. saya ke surabaya tgl 20 agust, insyaallah saya ingin mengikuti melalui tes kemampuan saja,tetapi jika nilai saya kalah dengan calon maba lain saya ikut jalur tulis saja.

    pertanyaan saya,bisakah saya mendaftar saat tanggal 21 agust?apakah tidak tutup?karena berhubung saya sedang di medan.
    saya hanya ke surabaya ingin bersekolah di akbid ini saja.
    tidak ada pilihan lain nyaa.
    mohon dibantu ya pak.
    terima kasih.
    assalamualaikum

    ReplyDelete
  3. "Bangga" satu kata yang layak saya ucapakan kepada akbid siti khodijah muhammadiyah sepanjang sidoarjo, kampus ini sudah mendidik saya selama 3 tahun. trimaksih kepada para dosen atas ilmu yang diberikan. semoga sya juga bisa menjadi dosen yang bisa menyalurkan ilmu kepada calon2 bidan masa kini. amiiiin

    ReplyDelete