Thursday, December 9, 2010

Kritik Atas Budaya Metroseksual

Judul Buku:
Metroseksual, Korban Kapitalisme Global
Penulis:
Zenan Asharfillah
Penerbit:
Zikrul Hakim, Jakarta
Tebal:
viii + 216 halaman


Metroseksual semakin mempertegas ketidakjela­san peran dan fungsi antara laki-laki dan perempuan. Dari sudut pandang industri-kapitalis, semakin jelas pula bahwa segala sesuatu yang sebelumnya menjadi bagian dari kehidupan perempuan dapat dijual sebagai bagian dari kehidupan laki-laki. Mereka hanya perlu ikon, jargon, dan iklan yang massif untuk menana­mkan kesadaran baru.

Ironisnya, berbagai penelitian tentang metroseksual membuktikan bahwa ekses wacana ini bukan hanya men­guras kantong, tapi juga merusak tatanan sosial, lingkungan dan membawa dampak buruk pada kesehatan. Pada titik ini, sejatinya kaum metroseksual adalah korban kapi­talisme global. Salah satu dampak negatif dari perilaku metroseksual dalam perspektif psikologis adalah narcissist. Tentang ciri narsisis pada metroseksual, Sigmund Freud yang juga sebagai pencetus istilah psikologi ini, mengacu pada manusia yang memiliki kecenderungan besar dalam mencintai dirinya sendiri. sampai pada tingkat yang pal­ing eksesif. Yaitu munculnva egoisme atau egosentrisme (hal. 75).

Mencermati dampak budaya metroseksual, langsung atau tidak langsung pada substansinya bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Karena itu, perkembangan budaya metroseksual harus dijadikan warning bagi dunia Islam. Sebagaimana juga telah diungkap dalam buku ini, dampak metroseksual yang berujung pada sikap narsisme yang berupa pengikisan terhadap pemahaman tentang baik dan buruk.

Orang yang rakus akan harta dan uang tidak diang­gap sakit karena budaya membenarkannya. Orang yang, mengoleksi barang antik hingga miliaran rupiah tidak dianggap sakit karena Surat kabar, radio dan TV mengang­gapnya sebagai upaya pelestarian budaya dan sebagainya. Padahal dari sisi patologi kenormalan, semua itu adalah keadaan yang tidak kalah tragisnya dari orang yang harus mengorek-ngorek sampah untuk sesuap nasi atau yang berjam-jam antre untuk mendapat raskin.

Pendek kata, buku ini cukup penting dan menarik untuk menggugah kesadaran, utamanya bagi muslim agar tidak salah langkah dalam mengekspresikan diri. Banyak contoh yang layak dijadikan peringatan bagi masyarakat dalam menghadang pengaruh buruk budaya metroseksual in pada generasi mendatang.

No comments:

Post a Comment