Thursday, February 10, 2011

Anak Indigo

Pengasuh Konsultasi Keluarga Majalah MATAN, sava adalah seorang ibu yang memiliki seorang putra berusia 3,5 tahun. Anak ini biasanya sangat periang dan lincah, yang saat ini sedang menenipuh PAUD. Han * Va saja. akhir-akhir ini sava merasa cemas kar- ena dia mulai susah jika diminta berangkat ke PAUD. Ketika sava tan va alasannya, katanYa takut karena di sekolah ada hantu. Rasa takut ini tern ' vatajuga terjadi saat dia berada di tempat lain, sehingga dia sering kelihatan takut dan minta pulang karena 'katanya; dia melihat orang yang perutnya bolong, mukanya jelek, dan lain-lain yang menyeramkan.

Sebenarnnya awal saya sadari 'keab­normalan'anak saya itu belum seberapa lama. Tepatnya, saat dia saya ajak menjenguk teman yang sakit di salah satu rumah sakit di Surabaya. Saat itu dia bercerita melihat hantu jelek dan mengajak pulang. Setelah itu, 'penvakit' ini ternyata'juga menular di beberapa tempat lain. Saya sudah bet-usaha tetap tenang dan tersetnyum ketika dia melihat penampakan ' tersebut dan menga­takan agar tidak takut. Tapi apakah yang sava lakukan ini sudah benar?

Terus, sava pernah mendengar istilah anak indigo, apakah anak saya termasuk indigo? Bagaimana cara mendidiknya? Karena saya berharap dia bisa hersemangat dan berprestasi dalam kehidu­pannya kelak.

Muhimmatul, Surabaya


Ibu Muhimmatul yang lagi gelisah, kami mengerti bahwa melihat sesuatu yang menyeramkan, otomatis akan membuat kita merasa takut atau bahkan bisa men­jadi trauma. Jika kegelisahan Ibu muncul karena Ananda mampu melihat `penampakan. tersebut, saya yakin bahwa itu adalah bagian dan rasa sayang Ibu terhadap putranya. Rasa sayang yang Lulus orangtua adalah faktor penentu kesuksesan hidup seorang anak kelak.

Menurut Lee Carroll dan Jan Tober dalam. The Indigo Children (2006). istilah indigo berasal dari bahasa Spanyol berarti warna nila. Yaitu percampuran warna biru dengan ungu. Ini adalah warna aura anak indigo. Dalam istilah ilmiah, anak indigo mempunyai ESP (Extra Sensory Perception), yang dalam bahasa sehari-hari disebut indera keenam. Setiap orang pasti memiliki kemampuan ESP atau indera keenam. Tapi pada anak indigo, kemampuan ini menjadi begitu tajam. Termasuk salah satunya mampu melihat hal-hal yang ghaib dan memiliki kemampuan spiritual tinggi, sehingga bisa melihat sesuatu yang belum terjadi.

Anak indigo cenderung memiliki IQ yang tinggi. Meski secara fisik anak ini sama dengan anak-anak yang lain, na­mun jika kita perhatikan ucapan yang mereka d1utarakan, akan kita temui kesan bijak dan penuh hikmah. Rasa ingin tabu anak indigo terhadap sesuatu cukup tinggi. Sehingga ketika ditanyakan ke orangtuanya. mereka sering kewalahan untuk menjawabnya.

Apa yang dialami oleh Ananda bisa jadi merupakan salah satu ciridani Indigo tersebut. Namun indigo tidak tercipta karena faktor keturunan, bukan karena sesuatu hal yang dipelajari. Bukan merupakan kelainanjiwa atau suatu penyakit. Keindigoan seseorang muncul karena suatu anugrah Allah swt. Hanya saja, keindigoan akan menjadi masalah jika Ananda menjadi tidak nyaman dan takut ketika berada di suatu tempat, terutama ketika harus menempuh pendidikan. Karena hal ini jelas akan berpengaruh terhadap turunnya prestasi Ananda.

Menangani anak indigo, sebelum masa dewasa, ber­tujuan agarAnanda bisa beradaptasi dengan kemampuan­nya dan dengan lingkungan sosialnya. Menumpulkan kemampuan indra keenamnya tersebut adalah salah satu cara agar Ananda mampu bersikap seperti anak-anak normal lainnya. Karena itu, sikap Ibu yang berusaha tetap tenang ketika melihat ekspresi takut Ananda adalah langkah yang tepat. Sebab, ketika orang di sekitarnyaJuga berekspresi takut. hal itu akan membuat Ananda semakin merasa takut dan tidak merasa nyaman.

Selain itu, berikan penjelasan bahwa apa yang dilihatnya hanya kebetulan. Sehingga Ananda menjadi tidak tersiksa batinnya dan tidak merasa. takut. Hal yang tak kalah pen­ting, adalah melibatkan anak indigo pada berbagai kegiatan kelompok, terutama dengan teman sebayanya. Lanakah ini bermanfaat untuk lebih menyeimbangkan kerja IQ mereka yang tinggi dengan hubungan sosial bersama di lingkungan­nya. Juga melatih kemampuan beradaptasinya dan mem­biasakan Ananda mengalihkan diri dari hal-hal yang ghaib.

Demikian jawaban kami, semoga bisa membantu membuat Ananda kembali bersemangat.

1 comment: