Sunday, February 6, 2011

Jago Kandang Vs Kelas Dunia


Judul Buku :
Anda Jago Kandang atau Kelas Dunia?
Penulis:
Iman Supriyono
Penerbit:
SNF Consulting, Surabaya
Cetakan:
Pertama, 2010
Tebal:
xix + 234 halaman


Siapa yang tidak ingin memiliki reputasi kelas dunia? Yakinlah bahwa setiap individu pasti memiliki keinginan terse-but. Awalnya mungkin hanya Mimpi yang oleh orang lain dinilai berlebihan. Namun, benarkah bahwa ticlak ada jalan untuk mewujudkannya menjadi kenyataan? Tunggu dulu, penulis buku ini mengingatkan agar sebelum mundur teratur untuk menjauhi mimpi tersebut, disarankan untuk membaca karya terdahulunya yang berjudul Guru Goblok Ketemu Murid Goblok.

Satu hal yang tidak pernah diimpikan penulis buku ini, yaitu hasrat untuk mundur dalam sebuah kompetisi. Maka mentalitas untuk menjadi jago' selalu ditekankan dalam buku ini. Dalam kacamata Iman Supriyono, jago yang paling sederhana tingkatannya adalah jago kandang. Preclikat ini lavak disematkan kepada orang-orang yang mampu eksis di dalam negeri. Semua kiprah clan keberhasilan yang diperolehnya, semuanya berada di batas area negerinya sendiri. Artinya, `kandang' yang dimaksud buku ini adalah negara. Jadi, kalau barn mampu menunjukkan keunggulan di tingkat desa, kecamatan, kabupaten atau pun propinsi, maka masih tidak layak untuk disebut jago (kandang).

Sedang yang dimaksud `kelas dunia' adalah mereka yang sudah mampu keluar kandang (go international). Walau­pun kiprah clan keberhasilannya hanya tampak remeh atau sederhana, namun karma mampu menembus batas teritorial kandang, maka ticlak layak disebut jago kandang lagi. Lebih dari itu, ini merupakan prestasi yang benar-benar layak untuk diapresiasi dengan dua jempol (hal. 33).

Namun demikian. untuk menjadi pemegang predikat `kelas dunia' bukanlah hal gampang. Sebelum ke situ, harus didahului dengan menjadi jago kandang. Penting untuk clicatat, mereka yang saat ini memegang predikat kelas dunia sebeelumnyajuga peraih predikat jago kandang. Sehingga untuk menuju kelas dunia memang sangat diperlukan banyak strategi.

Dalam buku ini, Iman Supriyono memberikan peta jalan menuju kelas dunia, yang tentu harus dimulai dari menjadi jago kandang terlebih dahulu (hal. 183-188). Bagaimana mungkin mampu merengkuh prestasi kelas dunia, bila untuk (sekedar) menjadi jago kandang saja ticlak mampu? Ingat -pepatah Inggris yang mengatakan bahwa 'perjalanan satu mil harus dimulai dari satu lang­kah'. Langkah pertama untuk menjadi kelas dunia adalah menjadi jago kandang. Sementara langkah pertama untuk menjadi jago kandang, adalah (mungkin) dengan memiliki dan membaca buku ini.

No comments:

Post a Comment